Wednesday, August 17, 2011

Hindari Pola Makan Berlebihan saat Lebaran

Hidangan khas lebaran pada umumnya berupa makanan yang lezat, gurih, dan manis. Hidangan yang semacam ini tentu banyak mengandung protein, lemak, dan gula. Menu khas yang biasanya muncul setiap lebaran adalah ketupat lengkap dengan opor ayamnya, sambal goreng hati, rendang, tidak ketinggalan pula berbagai jenis kue-kue kering serta minuman yang berasa manis.
Aneka macam hidangan lebaran tersebut tentunya terasa amat lezat apalagi setelah kita berpuasa. Tetapi janganlah itu kita jadikan sebagai ajang untuk “balas dendam” dengan menyantap habis-habisan makanan tersebut. Apabila kita lepas kontrol tentunya akan membawa dampak yang tidak baik bagi tubuh kita di antaranya: kegemukan, tekanan darah tinggi dan naiknya kadar kolesterol dalam darah.
Setelah organ pencernaan kita diistirahatkan selama 30 hari, tubuh memerlukan waktu penyesuaian kembali. Proses adaptasi ini tetntu harus dilakukan secara bertahap dengan secara berangsur-angsur mengubah pola dan porsi makan. Porsi makan yang terlalu banyak dan mendadak akan berefek buruk bagi tubuh. Selain dapat membuat tubuh menjadi cepat melar, perubahan porsi yang banyak dan mendadak tersebut ternyata juga dapat mengakibatkan diare karena timbulnya luka pada saluran pencernaan.
Pengaturan pola makan kita amat penting peranannya dalam rangka mencegah naiknya kembali bobot tubuh secara drastis. Setelah berpuasa biasanya perut sudah terbiasa dengan porsi makan yang kecil. Sebaiknya untuk adaptasi kita atur pola makan kita dari yang tadinya 3 x 1 porsi sehari menjadi 6 x 1/2 porsi sehari karena bagaimanapun yang terbaik adalah makan dalam jumlah yang sedikit tetapi dengan intensitas yang sering supaya lambung kita tidak kaget karena adanya perubahan yang mendadak.
Awas Berbagai Kue

Naiknya kembali berat badan setelah sempat turun di bulan puasa merupakan peristiwa umum yang sering dialami. Bahkan kadang-kadang berat badan kita menjadi lebih tinggi dibandingkan pada saat sebelum puasa. Hal ini wajar saja karena jenis makanan yang kita santap pasca puasa adalah makanan yang manis-manis yang otomatis tinggi kandungan gulanya.
Jika kalori yang masuk ke tubuh kita tidak seimbang dengan yang dikeluarkan maka ujung-ujungnya gula yang terkandung pada makanan tersebut di dalam tubuh akan dikonversi menjadi lemak yang tersimpan dalam tubuh kita. Supaya berat badan kita tidak naik kembali dan kelangsingan tubuh tetap terpelihara diperlukan upaya keras dari kita untuk menahan segala macam godaan dari berbagai kue yang beraneka bentuk, warna, dan rasanya.
Dampak lain yang ditimbulkan akibat pola makan berlebihan saat lebaran adalah banyaknya orang yang mengalami kekurangan asupan vitamin. Vitamin diperlukan oleh tubuh untuk mengatur serta melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Gejala yang tampak akibat kurang vitamin ini adalah selaput lendir mulut yang cenderung pecah-pecah dan kadang-kadang sampai terjadi gusi berdarah. Di samping itu makanan dengan kandungan lemak yang tinggi serta kurangnya aktivitasfisik juga sering menimbulkan keluhan sembelit.
Jika ditelusuri, keluhan-keluhan tersebut berasal dari kurangnya jumlah asupan vitamin dan serat makanan ke dalam tubuh kita. Sumber terbaik dari vitamin dan serat alami adalah buah-buahan dan sayuran. Kedua macam bahan makanan inilah yang sering terlupa untuk dikonsumsi pada saat lebaran. Tidak hanya itu saja, pada saat sekitar lebaran biasanya makanan yang kita konsumsi adalah makanan yang berulang kali dihangatkan sebelum dihidangkan. Adanya proses pemanasan yang berkali-kali tentu akan berakibat pada rusaknya zat-zat gizi yang terkandung pada makanan tersebut termasuk juga vitamin.
Air Jeruk
Salah satu solusi untuk mengatasi gejala kekurangan vitamin ini adalah dengan membuat variasi pada menu lebaran yang kita hidangkan. Tidak ada salahnya jika kita mulai menyiapkan gado-gado/pecel ataupun lalapan sayur sebagai pendamping dari hidangan-hidangan tradisional khas lebaran tersebut. Juga jangan lupa untuk menyediakan buah-buahan segar sebagai pencuci mulut di saat lebaran sebagai pengganti cake/kue lain. Kita dapat pula mengganti minuman-minuman manis yang biasanya berasal dari sirup pabrikan (tentu mengandung bahan tambahan seperti zat pengawet dan pemanis buatan) dengan sari buah buatan sendiri. Tidak perlu harus mahal, cukup hidangkan air perasan jeruk baik hangat maupun dingin. Hal ini tentu akan memberikan nuansa lain di hari lebaran kita selain juga lebih segar, alami dan bergizi.
Pendek kata, tidak ada manfaatnya menjadi kalap saat lebaran tiba dengan menyantap semua hidangan yang ada. Sesuaikanlah porsi dan pola makan kita secara bertahap dan jangan lupa pula untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan serat yang akan membantu membuat tubuh menjadi lebih bugar dan langsing terjaga.
10 Tips Memilih dan Menyimpan Makanan Saat Lebaran
  1. Catatlah semua kebutuhan lebaran dan berbelanjalah jauh-jauh hari sebelum hari H agar tidak terganggu acara untuk beribadah dan bersilaturahmi.
  2. Khusus untuk sayuran, buah dan bahan segar lainnya lebih baik dibeli menjelang lebaran karena kesegaran bahan makanan ini turut menentukan pula kualitas gizinya.
  3. Pastikan lemari pendingin untuk menyimpan persediaan makanan lebaran dalam kondisi yang baik.
  4. Simpan sayuran di dalam kulkas setelah dicuci dalam air mengalir dan dimasukkan ke dalam plastik yang berlubang.
  5. Jika tidak ada kulkas, sayuran dapat disimpan di tempat yang sejuk seperti di kamar mandi dengan sesekali dipercik air supaya tetap lembab.
  6. Hidangan-hidangan lebaran seperti opor, rendang dan semur dapat disimpan di freezer setelah dimasukkan dalam kantung plastik dalam keadaan dingin.
  7. Usahakan untuk tidak memasukkan hidangan lebaran tersebut sekaligus dalam satu kantung. Bagilah hidangan tersebut ke dalam beberapa bagian yang kira-kira dapat habis untuk porsi sekali makan.
  8. Hindari membekukan kembali makanan yang sudah di-thawing (dilelehkan).
  9. Jika menerima bingkisan lebaran berupa makanan, periksa baik-baik tanggal kadaluarsa dan kemasan makanan tersebut, jika kaleng pengemasnya rusak (gembung / bocor / berkarat) maka pastikan bahwa makanan tersebut tidak usah lagi dikonsumsi.
  10. Selalu panaskan kembali makanan sebelum dihidangkan baik itu makanan beku yang di-thawing ataupun makanan dalam kemasan kaleng untuk menghindari keracunan akibat mikroba. (KR)

No comments:

Post a Comment